Senin, 03 Mei 2010

BERTARUNG DALAM PERTARUNGAN YANG SALAH

BERTARUNG DALAM PERTARUNGAN YANG SALAH

Anda hanya mendapat dari yang Anda kerjakan.
Maka, janganlah memilih pekerjaan yang salah.
Dalam kehidupan, pertanyaan yang sebenarnya bukanlah apa yang Anda menangkan, tetapi apa yang Anda lakukan; karena
yang Anda lakukan menentukan apa yang bisa Anda menangkan.

Sesungguhnya,
Kehidupan kita yang sebenarnya adalah pekerjaan kita.
Perhatikanlah, bahwa semua orang penting – disebut penting karena mengerjakan sesuatu yang penting bagi kehidupan sesamanya.
Jadi janganlah berlama-lama dalam kesadaran bahwa yang sedang Anda lakukan ini sebetulnya salah.
Janganlah Anda biarkan diri Anda menua dalam pekerjaan yang menuntut penggunaan dari kelemahan-kelemahan Anda.
Berjayalah dalam pekerjaan yang merayakan penggunaan dari kekuatan-kekuatan Anda.

………..

Anda dikenal melalui pertarungan yang Anda pilih.
Apa pun yang Anda perjuangkan melalui pertarungan – pasti merupakan sesuatu yang penting bagi Anda. Itu sebabnya Anda dikenal dari apa yang Anda pertarungkan.
Jika hal-hal kecil yang tidak penting, cukup untuk membuat Anda bertarung dengan orang lain, maka kecil dan tidak pentinglah Anda.
Jika yang Anda perjuangkan adalah hal-hal yang baik dan bernilai, maka baik dan bernilailah Anda.
… itu adalah sebuah kepastian yang sederhana, tetapi tidak sederhana dampaknya bagi kebaikan hidup kita.

………..

Kelas Anda ditentukan oleh keberanian Anda.
Keinginan Anda tidak penting, jika untuk pencapaiannya Anda tidak bersedia untuk bertarung.
Banyak orang sangat berani dalam mengkhayalkan keberhasilan dirinya, tetapi menjadi kerdil saat betul-betul harus memenuhi syarat bagi keberhasilannya dalam pekerjaan yang nyata.
Mereka yang pemberani, tidak selalu mengawali perjuangan mereka dengan impian, tetapi selalu memasuki pekerjaan dengan kesungguhan, dan menghadapi kesulitan dengan keberanian.
Itu sebabnya,
Keinginan yang sesungguhnya, hanya pantas berlabuh di hati seorang pemberani.
………..
Janganlah menjadi petarung yang setengah-setengah.
Janganlah menjadikan hidup ini setengah matang.
Segeralah selesaikan hal-hal yang akan membentuk keutuhan dari rencana-rencana Anda.
Janganlah impian Anda mengenai keberhasilan besar di masa depan, menjadikan Anda penunda yang menelantarkan keberhasilan kecil yang bisa Anda capai hari ini.

Bersikaplah seperti para petarung sejati.
Janganlah memukul, karena itu akan menyakiti orang lain. Jangan-lah juga, memukul dengan lunak, karena balasan yang Anda terima bisa keras.
Tetapi,
jika Anda harus memukul, pukullah dengan keras.

………..

Periksalah kembali prinsip-prinsip Anda.
Memang dibutuhkan sebuah keberanian, untuk tewas mempertahankan sebuah prinsip; tetapi dibutuhkan keberanian yang jauh lebih besar lagi untuk tetap hidup dan berjaya dalam sebuah prinsip.
Dan itu adalah pilihan yang lebih baik.

Karena,

Keikhlasan untuk hidup dengan seutuhnya, membutuhkan kekuatan hati yang tidak sederhana.
Dan utamakanlah ini dalam kesadaran Anda,
bahwa
Bukan ukuran Anda yang penting untuk memenangkan sebuah pertarungan, tetapi ukuran keberanian dalam diri Anda; yaitu keberanian untuk tampil dan bekerja sesuai dengan prinsip Anda.
Tidak ada hal besar yang bisa dicapai oleh seseorang yang keras kepala dan keras hati – karena prinsipnya; tetapi yang berjalan tanpa arah, meneriakkan keraguan dan keluhan; tetapi menolak nasihat-nasihat baik, hanya karena itu bukan prinsipnya.
Jika yang disebutnya sebagai prinsip itu, mengerdilkannya – mungkin itu bukan prinsip, atau dia harus memeriksa kembali sikapnya dalam berprinsip.
Karena, jika prinsip yang kita yakini tidak memuliakan kehidupan kita, kita harus ikhlas memeriksa diri dan prinsip kita.
Jika bukan prinsip kita yang tidak sepenuhnya tepat, pasti cara kita dalam berprinsip – yang memerlukan perbaikan.

………..

Dia yang menyerang harus menang, dan dia yang bertahan harus selamat.
Apakah Anda termasuk yang agresif dalam hidup ini, yang memasuki jam-jam kerja dengan kekuatan hati yang menyerang dengan kekuatan penuh?
Ataukah Anda yang hanya bertahan, yang berupaya selamat dari hari ke hari, tanpa pandangan yang jelas kapan kira-kira kelambatan dan kerata-rataan ini berakhir?
Yang manakah Anda?
Seandainya saja kita bertindak lebih berani …

………..

Jika Anda berseteru dengan kehidupan ini, semua orang akan menjagokan kehidupan.
Dari semua hal yang bisa Anda jadikan musuh dan Anda salahkan atas kelambatan laju kehidupan ini, jangan pernah musuhi kehidupan.
Jika pendapat buruk Anda tentang kehidupan ini benar, maka tidak akan ada orang lain yang tampil sebagai pemenang.
Tetapi, bukankah telah banyak orang yang menang, dan masih akan ada banyak lagi orang yang menang, termasuk diri Anda?
Kehidupan ini harus dimenangkan, didapatkan, dan dialami dengan baik; lalu bagaimana mungkin Anda bisa memenangkan, mendapatkan, dan mengalami kehidupan dengan kecintaan, jika Anda mengeluhkan kehidupan?
Sayangilah kehidupan ini, dan dia akan mengembalikan kebaikan Anda itu dengan kualitas hidup yang lebih besar daripada yang Anda berikan.

………..

Betapa pun Anda menyukai permainan, janganlah bermain-main dengan hidup Anda.
Bagi anak-anak, sebuah permainan adalah kehidupan yang sesungguhnya, dan dengan permainan itulah mereka membangun pengertian dan kemampuan untuk menjadi pemenang yang anggun dalam hidup mereka nanti.
Sebagian dari anak-anak itu memang tumbuh menjadi pemenang, tetapi sebagian yang lain tumbuh menjadi orang-orang dewasa yang masih bermain-main dengan kehidupan mereka.
Hidup ini bersikap ramah kepada kita yang bersungguh-sungguh untuk mencapai kemenangan, dan ia bersikap keras kepada mereka yang tidak terlibat secara sadar dalam prosesi kehidupan.
Dan yang menyayat hati para pemerhati, adalah

Tidak jarang, mereka yang dikerasi oleh kehidupan agar memperbaiki diri itu, menerima kesulitan hidup sebagai nasib buruk – seolah-olah upaya mereka tidak akan mendatangkan perubahan.
Seandainya saja, mereka mau mendorong diri mereka untuk mencoba, untuk bertarung dalam perjuangan yang benar, mereka akan menemukan keindahan yang menjadi hak bagi mereka yang ikhlas hidup dalam kebaikan.

………..

Maka marilah kita memilihkan pekerjaan yang baik bagi kita,
yaitu
pekerjaan yang jujur,
yang mendidik kita menjadi pribadi yang amanah,
yang merayakan kekuatan-kekuatan kita,
yang menjadikan kita pribadi yang lebih mampu,
yang menghasilkan perbaikan bagi kehidupan sesama,
yang terhubung erat dengan kebahagiaan keluarga kita,
dan
yang menjadikan kita permata yang berkilau dalam pandangan Tuhan,
yang menjadikan kehidupan kita damai, sejahtera, penuh kegembiraan dan kesyukuran,
dan
yang tidak bisa tidak – membuat Tuhan merendahkan dan memerdukan suara-Nya
,
saat menyapa kita:

“Wahai jiwa yang tenteram, Aku sangat bangga menyebutmu sebagai kekasih-Ku.”

………..

Maka marilah kita menyerah dalam seindah-indahnya penyerahan kepada Tuhan.
Tujuan kelahiran kita – baik, dan tidak ada niat Tuhan selain bagi kebaikan kita. Tugas kita hanyalah menurut.
Marilah kita menurut dalam jalan kebaikan, yang tempat-tempat sampai-nya adalah kedamaian, kesejahteraan, dan kecemerlangan hidup.

Tidak ada komentar: